Jumat, 14 Oktober 2011

Jika ada cincin kawin, ada juga cincin cerai

Cincin telah disepakati secara sosial adalah simbol pengikat
perkawinan. Lumrahnya, melingkar di jari manis dengan sebutan cincin kawin. Tapi, pernahkah Anda mendengar cincin cerai?





Filosofinya
sama dengan cincin kawin. Produsen cincin cerai sengaja menciptakannya
sebagai simbol perpisahan sebuah hubungan cinta.

Adalah
perusahaan perhiasan asal New York, Spritzer and Furman, yang
menciptakannya. Terbuat dari emas 18 karat berhias empat butir berlian.
Harganya US$ 3.200 atau sekitar Rp27 juta, seperti dikutip Time.

Memperkuat
simbol perpisahan, desain cincin ini sengaja menempatkan bentuk hati
yang terbelah dua. Celah di antara belahan itu tersemat berlian yang
terangkai membangun segitiga pipih.

Kemunculan cincin itu menuai
kontroversi di sejumlah kalangan. Ada yang menyebut cincin itu sebagai
pengekalan luka. Sebab, memakai cincin itu justru akan membuat mereka
yang mengalami perceraian sulit melupakan mantan pasangannya. Ada pula
yang menyebut cincin itu murahan.

Pesta perceraian


Kemunculan cincin cerai itu beriringan dengan pesta perceraian yang
menjadi tren di sejumlah negara, seperti Jepang dan Selandia Baru.

Lee
Amor, Direktur Whirl Productions, yang kerap membantu pelaksanaan pesta
perceraian mengatakan pesta perceraian semakin populer di Selandia
Baru. Setelah North Island, tren pesta penghilang sedih akibat
perceraian ini mulai menjalar ke kawasan North Island.

Sementara
di Jepang, pesta yang populer disebut 'Goshugi' marak digelar para
pasangan yang berniat cerai. Dalam balutan busana formal, mereka
melakukan upacara penghancuran cincin pernikahan disaksikan seorang
pemimpin pesta perceraian.(vivanews.com)



Baca juga:


  • Alasan Kenapa Cincin Kawin Disematkan di Jari Manis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post